Langsung ke konten utama

Timeline Perkembangan Software Engineering: Dari Mesin ke Microservices

📍 Pendahuluan

Banyak dari kita bekerja sebagai developer modern, tetapi sering lupa bahwa dunia software engineering yang kita kenal sekarang adalah hasil evolusi panjang. Dari pemrograman mesin hingga arsitektur microservices dan AI — semuanya berkembang karena kebutuhan akan scalability, performance, dan reliability.

Berikut ini adalah rangkuman sejarah penting dunia software engineering yang bisa memperluas perspektif kita.

🏛️ 1950–1960: Era Awal — Machine Code & Assembly

  • Programmer menulis langsung dalam kode mesin

  • Tidak ada profesi "software engineer", hanya ilmuwan komputer

  • Setiap program dibuat spesifik untuk satu perangkat keras

🧠 Tokoh penting: Alan Turing, John von Neumann

⚠️ 1968: Lahirnya Istilah “Software Engineering”

  • Diangkat dalam Konferensi NATO karena banyaknya proyek software yang gagal (cost overrun, unmaintainable)

  • "Software Engineering" lahir sebagai respon terhadap krisis pengembangan perangkat lunak

🧱 1970–1980: Structured Programming & Waterfall

  • Bahasa seperti C mulai populer

  • Diperkenalkan metode Waterfall (sekuensial: requirements -> design -> implementation -> testing -> maintentance)

  • Fokus pada struktur, modularisasi, dan efisiensi algoritma

Tokoh: Dennis Ritchie (C), Edsger Dijkstra (structured programming)

💡 1980–1990: Object-Oriented & Design Thinking

  • Muncul bahasa OOP seperti C++, Smalltalk

  • Konsep encapsulation, inheritance, dan polymorphism diperkenalkan

  • Lahir diagram desain seperti UML untuk visualisasi sistem

Tokoh: Bjarne Stroustrup, Grady Booch, Ivar Jacobson

🌍 1990–2000: Design Pattern & Web Revolution

  • Buku Design Patterns (GoF) diterbitkan (1994)

  • Lahir Java, JavaScript, HTML

  • Internet mulai mengubah cara distribusi aplikasi

Tokoh: James Gosling (Java), Erich Gamma (GoF Patterns)

🔄 2001–2010: Agile, TDD, dan Continuous Delivery

  • Manifesto Agile lahir (2001) — fokus ke kolaborasi, iterasi cepat

  • Praktik TDD, CI/CD mulai diterapkan

  • Framework seperti Spring, Rails, dan .NET mendominasi

Tokoh: Kent Beck (TDD), Martin Fowler, Robert C. Martin (Uncle Bob)

☁️ 2010–2020: Microservices & Cloud-native Architecture

  • Monolith dipecah jadi microservices → RESTful API, service discovery, service mesh

  • Tools DevOps lahir: Docker, Kubernetes, GitOps, Jenkins

  • Cloud computing: AWS, GCP, Azure makin dominan

Tokoh: Kelsey Hightower, Mitchell Hashimoto

🤖 2020–Sekarang: AI, Developer Experience, Observability

  • Lahir AI Assistant seperti GitHub Copilot, ChatGPT

  • Fokus ke observability: tracing, metrics, logging

  • Konsep "developer platform", DX, dan productivity tools makin penting

🧩 Kesimpulan Evolusi

Era Fokus Ciri Khas
1950–60 Machine-Level Eksperimen, hardware-bound
1970–80 Modularisasi Waterfall, structured
1990–2000 Reusability OOP, design pattern
2001–2010 Agile + TDD Iteratif, cepat, teamwork
2010–2020 Microservices & DevOps Distributed, scalable, CI/CD
2020–sekarang AI & DX Otomatisasi, intelligent system

📚 Sumber & Referensi Inspiratif

  • Clean Code – Robert C. Martin

  • Refactoring – Martin Fowler

  • Domain-Driven Design – Eric Evans

  • Design Patterns – Gamma et al.

  • System Design Interview – Alex Xu


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara dualboot phoenix os dengan Linux Mint, Ubuntu

Cara dualboot phoenix os dengan Linux Mint, Ubuntu               PhonixOS adalah system operasi base android, yang membuat komputer kita sebagai android dengan tampilan desktop yang elegan, dan sangat frendly sumber daya. Disini saya akan share cara dualboot phoenix os dengan Linux mint atau ubuntu dan tuturanan lainnya. Bahan : - PhoenixOs (Download yang format .iso) - Ubuntu atau Linux mint Cara : extract os phoenix yang benbentuk .iso seperti ini Buka terminal lalu ketikan perintah dibawah ini. sudo mkdir /phoenix   sudo cd /phoenix sudo thunar lalu pindah file yang tadi sudah di extart ke /phoenix os yang sudah open as root open terminal lagi dan ketikan sudo dd if=/dev/zero of=/phoenix/data.img bs=1M count=32768 lalu ketikan  sudo mkfs.ext4 /phoenix/data.img  dan setelah kita selesai install phoenix os kita blum membuat grub untuk mmebuat pilihan...

Membuat export dan import Excel di spring boot

Membuat export dan import Excel  di spring boot           Adakalanya seorang developer diminta untuk membuat fitur export dan import berbentuk excel dan sebenarnya java sudah menyediakan suatu liblary yang memudahkan kita untuk bekerja dengan MS-Office yaitu Apache POI. Disini saya akan menggunakan Apache POI untuk membaca dan menulis Excel. Catatan : Disini saya sarankan untuk belajar Apache POI Excel terlebih dahulu agar anda mengerti kode yang saya buat di bawah ini. Bahan : -  IntelliJ IDEA -  PostgreSQL -  Maven -  Java 8 Jika sudah tersedia bahan - bahan di atas langsung saja kunjungi situs ini Tambahkan dependency Apache POI di pom.xml seperti di bawah ini. <?xml version="1.0" encoding="UTF-8"?> <project xmlns= "http://maven.apache.org/POM/4.0.0" xmlns:xsi= "http://www.w3.org/2001/XMLSchema-instance" xsi:schemaLocation= "http://maven.apache.org/POM/4.0.0 http://maven.apache.org/xsd/maven-4.0.0...

Cara Mudah Konfigurasi Maven Agar Bisa Diakses di CMD

Jika kamu sudah punya Maven dalam bentuk file ZIP dan ingin menggunakannya langsung di Command Prompt (CMD), berikut langkah-langkah simpel untuk mengonfigurasinya: Jika kamu belum memiliki file zip maven, kamu bisa mengunduhnya di tautan berikut: Download Maven 1. Ekstrak File Maven ZIP Ekstrak file ZIP Maven ke lokasi yang kamu inginkan. Misalnya: C:\Tools\maven Setelah ekstrak, kamu akan melihat folder dengan struktur seperti ini: C:\Tools\maven\apache-maven-<versi> 2. Temukan Lokasi Folder bin Masuk ke folder hasil ekstrak Maven, lalu cari sub-folder bernama bin . Lokasinya kira-kira seperti ini: C:\Tools\maven\apache-maven-<versi>\bin Salin path lengkap folder bin ini. Path ini akan kita tambahkan ke variabel lingkungan (environment variables). 3. Tambahkan Maven ke Variabel Lingkungan Buka Pengaturan Variabel Lingkungan Klik kanan pada This PC (atau My Computer ) dan pilih Properties . Klik Advanced system settings di bagian kiri. Pilih tombol Environme...